GARAM
HIDROLISIS
Garam hidrolisis: garam yang memecah air,
garam yang di dalam larutan bersifat asam atau basa. Garam yang mengandung ion
yang bereaksi dengan air membentuk asam atau basa lemah pembentuknya
*)
Garam Berasal Dari Asam Kuat Dan Basa Kuat
Jenis garam ini tidak menghidrolisis air,
dan larutan bersifat netral. Contoh NaCl
Na+ dan Cl-
keduanya tidak bereaksi dengan air, hal ini karena Na+ merupakan
asam yang sangat lemah, Cl- merupakan basa yang sangat lemah
Ketika air murni ditambah NaCl, ternyata
pH-nya tetap (7), ini artinya penambahan NaCl ke dalam air murni tidak
mengganggu kesetimbangan air murni itu sendiri
Na+ dan Cl- tidak
bereaksi karena tidak terbentuk zat baru, sehingga ketika NaCl dilarutkan di
dalam air, yang ada reaksi penetralan
*)
Garam Berasal Dari Asam Lemah Dan Basa Kuat
Jenis garam ini menghidrolisis parsial
(sebagian), hanya terbentuk asam lemah pembentuknya saja, sedangkan basa
pembentuknya tidak. Larutannya bersifat basa karena [OH-] lebih
besar dari mula-mula. Contoh CH3COONa
Dengan ditambahkannya CH3COONa
kedalam air murni menyebabkan terganggunya kesetimbangan air murni. Karena
kesetimbangan terganggu, konsentrasi [H+] dan [OH-] tidak
lagi 10-7
Susunan kesetimbangan air murni
Susunan kesetimbangan setelah ditambah CH3COONa
(lihat data!)
pH air murni berubah, yang awalnya 7
menjadi 9 setelah ditambahkannya CH3COONa
Ilustrasi
*)
Garam Berasal Dari Asam Kuat Dan Basa Lemah
(analog dengan garam yang berasal dari asam
lemah dan basa kuat)
Larutan yang terbentuk bersifat asam,
karena [H+] menjadi lebih besar dari mula-mula.
*)
Garam Berasal Dari Asam Lemah Dan Basa Lemah
Jenis garam ini menghidrolisis sempurna.
Nilai pH larutan bergantung pada Ka dan Kb. Jika Ka lebih besar daripada Kb
maka larutan cenderung bersifat asam, begitu sebalknya jika Kb lebih besar dari
Ka maka larutan cenderung bersifat basa. contoh CH3COONH4
Yang terjadi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar