kelinci

Selasa, 20 November 2012

TERMOKIMIA



TERMOKIMIA


1.        Hukum Kekekalan Energi

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Pada pertengahan abad ke-18 ilmuwan Inggris James Prescott Joule, melakukan percobaan yang melahirkan hukum kekekalan energi, menyatakan bahwa “Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi hanya dapat dirubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain”.




1.        Sistem dan Lingkungan

       Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan. Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian kita. Sistem biasanya mencakup zat-zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika. Sebagai contoh, dalam suatu percobaan penetralan asam-basa, sistem dapat berupa reaksi 50 mL HCl dengan 50 mL larutan NaOH. Sedangkan bagian di luar sistem disebut dengan lingkungan seperti gelas kimia dan udara sekitar.



4.        Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

Oleh karena energy tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, maka dalam suatu reaksi kimia, energy yang dilepaskan oleh system dalam bentuk kalor akan diserap oleh lingkungan. Reaksinya disebut reaksi eksoterm. Sebaliknya, dalam reaksi di mana energy akan diserap oleh system dalam bentu kalor akan sama dengan energy yang dilepaskan oleh lingkungan. Reaksinya disebut reaksi endoterm.

Reaksi eksoterm adalah reaksi reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari system ke lingkungan. Dalam hal ini system melepaskan kalor ke lingkungan. Pada reaksi eksoterm umumnya suhu system akan naik. Adanya kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan system melepaskan kalor ke lingkungan.

Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke system. Dalam reaksi ini, kalor diserap oleh system dari lingkungannya. Pada reaksi endoterm umumnya ditunjukkan oleh adanya penurunan suhu. Adanya penurunan suhu inilah yang mengakibatkan terjadinya penyerapan kalor oleh system.

∆H = Hp -Hr
 
Bila perubahan entalpi system dirumuskan :


Maka pada reaksi eksoterm yang berarti system melepaskan kalor berlaku:


Hakhir < Hawal
 
 







∆H< 0 (berharga negatife)
 
dan


Hakhir > Hawal
 
hal yang serupa terjadi pula pada reaksi endoterm:



sehingga:


∆H > 0 (berharga positif)
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar